Jumat, 04 Juli 2014

My Immortal (fav song) by Evanescence


I'm so tired of being here
Aku sangat letih berada di sini
Suppressed by all my childish fears
Tertekan oleh ketakutanku yang kekanak-kanakan
And if you have to leave
Dan jika kau harus pergi
I wish that you would just leave
Kuharap engkau pergi saja
'Cause your presence still lingers here
Karena kehadiranmu masih berbekas di sini
And it won't leave me alone
Dan bayangmu takkan meninggalkanku

BRIDGE
Luka ini takkan pernah sembuh
This pain is just too real
Rasa sakit ini memang nyata
There's just too much that time cannot erase
Terlalu banyak hal yang tak bisa dihapuskan oleh waktu

CHORUS
When you cried I'd wipe away all of your tears
Saat kau menangis, kan kuseka semua air matamu
When you'd scream I'd fight away all of your fears
Saat kau ingin teriak, kan kuusir semua ketakutanmu
I held your hand through all of these years
Kugenggam tanganmu sepanjang tahun ini
But you still have all of me
Namun kau masih memiliki diriku
You used to captivate me
Dulu kau memikat hatiku
By your resonating light
Dengan cahayamu yang menggetarkan
Now I'm bound by the life you left behind
Kini aku terikat pada hidup yang kau tinggalkan
Your face it haunts
Wajahmu menghantui
My once pleasant dreams
Mimpi-mimpiku yang dulu menyenangkan
Your voice it chased away
Suaramu menghalau
All the sanity in me
Kewarasan dalam diriku

BRIDGE
CHORUS

I've tried so hard to tell myself that you're gone
Tlah berusaha keras kukatakan pada diriku sendiri bahwa kau tlah tiada
But though you're still with me
Namun meski kau masih bersamaku
I've been alone all along
Selama ini aku tlah sendiri

Heiii Mr. H

Malam ini untuk ketiga kalinya leptop berada ditanganku. Bukan untuk main game, nonton film atau ngerjain laporan. Tapi untuk melampiaskan hansratku untuk menulis. Entah apa yang aku pikirkan, seketika tangan gatal ingin mengetik. Seringkali banyak hal yang mengganggu pikiranku namun sulit untuk di ungkapkan, dengan cara inilah aku bisa meluapkannya. Baik itu tentang perasaan senang sedih atau gundah. Komplit !!

Ditengah banyangannya yang selalu menghantui pikiran dan hatiku ada sebuah cahaya yang sangat kuat dan membuatku yakin itu bisa menghapuskan bayangan itu. Entah apa itu, sesaat aku berpikir kalau itu hanyalah sebuah kerlap kerlip kembang api yang cahanya gak akan tahan lama, sungguh sangat membosankan. Tapi ini beda dan semuanya masih tergambar jelas di benakku sampai sekarang. Dan itulah yang selalu mengganggu pikiranku, aku penasaran.

Suasana bus kuning yang aku naiki hari ini sungguh berbeda. Seseorang mengganggu pikiranku yang kala itu mengantuk dan seketika segar ketika bergetar hati ini untuk pertma kalinya setelah sekian lama tidak kurasakan. Cowok berkemeja jeans biru, berkaca mata, lengkap dengan postur badan serta wajah yang berkharisma, sungguh ini sangat memikat.. tak ku tunda lagi mulutku untuk bercerita ke Desi teman sebangku ku waktu itu. Sungguh inilah orang-orang yang termasuk tipe ku. Entah mengapa aku selalu menyukai cowok dengan muka pintar dan dandanan rapi. Karena dia anak UNSRI gak mungkin aku berpikir mukanya saja yang pintar, karena dengan melihatnya saja dari belakang aku sudah yakin bahwa ini cowok memang cowo pintar. Yaaa pintar merupakan syarat pertama dalam kriteria cowok idamanku.

Berdesir hati ini ketika Desi menambahkan bahwa dia merupakan temannya sewaktu di bangku SMP. Waww !!! aku sangat antusias dengar ceritanya Desi. Tapi sayangnya Desi kurang tahu banyak tentang dia. Memorinya singkat.. karena kulihat cowok itupun sepertinya udah gak ngenalin Desi sebagai teman SMP nya, cuek gitu padahal dia duduk di depan kursi kami bersama temannya. Aku bertanya siapa dia, Desi hanya mengingat namanya Heru, itupun dengan kalimat gak yakin -,-

Sepanjang perjalanan aku gak bisa tidur, padahal mataku ngantuk sekali. Selain kursinya sempit aku bener-bener gak konsen dan ngelihatin dia aja. Entah mengapa rasa ingin mengenalnya lebih dekat merasuki hasratku. Iya ini bukan untuk pertama kalinya aku naksir cowok pada pandangan pertama. Walaupun beda ceritanya, tetapi sejauh ini setiap cowok hasil pandangan pertamaku selalu berhasil ku jadikan teman dekat. Dan aku rasa untuk pertama kalinya ini beda, karena entah mengapa aku begitu penasaran.

Mengutip kalimat dari sebuah film yang mengatakan “memandang ke satu arah dan diam untuk waktu yang lama” itu adalah sebuah quotes yang pas dengan situasi pada saat itu. Terlihat dia yang mengantuk dan tanpa sadar meneyenderkan kepala ke temannya membuatku sesekali update twitter yang mungkin sangat menggelitik untuk diriku sendiri jika membacanya, “nyender di bahu aku aja” hahahahaha geli kan -,-

Sebentar lagi sampai dan aku sedih. Aneh sekali padahal ketika dikampus tadi aku berpikir ingin cepat sampai rumah. Benar-benar menyita pikiranku. Sampai kerumah pun aku masih penasaran siapa dia. Berhari-hari aku penasaran dan seketika Desi memberikan info dia anak Tehnik Tambang. Tanpa bertanya lagi angkatan dan siapa namanya langsung kubuka website Unsri dan mencari nama yang disebutkan Desi waktu itu. Tapi gak ada hasil -,- karena loading yang lama foto nya pun gak muncul. Aduhhhh !!!

Tapi sejauh ini aku membiarkan rasa penasaran itu tetap tumbuh, agar waktuku tersita untuk mencari kontaknya, bukan untuk memikirkan dia yang dulu.. iya dia lagi.. selalu dia ..

Sejujurnya aku gak bisa lari dari bayangannya kalau tak kupaksakan. Tapi ini demi kebahagiaanku, aku gamau hidupku berhenti. Hatiku perlu berbunga kembali. Walaupun itu sangat sulit..
Heiii Mr. H bisakah kamu menjadi temanku untuk saat ini :')